Indonesia memiliki kekayaan akan ragam budaya dan adat istiadat. Termasuk di dalamnya prosesi pernikahan. Adat Jawa misalnya, kebanyakan orang hanya mengenal proses siraman dan midodareni. Padahal ada beberapa kebiasaan atau tradisi yang selalu dilakukan. Walau terkesan njelimet, namun mempunyai banyak fungsi, selain makna-makna sibolik dan filosofis di dalamnya.
Salah satunya yang sampai sekarang masih
dilakukan terutama di masyarakat desa adalah mbiyodo dan nyinoman. Mbiyodo
dan nyinoman adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk membantu tetangga
atau kerabatnya pada waktu saat melangsungkan acara-acara tertentu, biasanya
acara pernikahan. Mbiyodo merupakan sebutan untuk kaum wanita sedangkan
sinoman adalah sebutan untuk kaum laki-laki.
Para Mbiyodo dan sinoman tidak diundang
secara khusus, mereka datang ke tetangga yang mempunyai hajat dengan
kesadaran masing-masing. Kegiatan mbiyodo dan nyinoman ini terus berlangsung
selama acara. Kaum laki-laki melakukan tugasnya masing-masing,
seperti membuat jenang, memasang terob, ataupun membuat kembar mayang.
Sedangkan yang wanita melakuan tugas seperti membuat kue atau mempersiapkan
makanan lainnya.
MBiyodo dan sinoman dalam melakukan
tugasnya tidak mendapatkan pamrih apapun. Disinilah tergambar rasa tolong
menolong antar sesama yang masih ada dalam masyarakat. Selain itu, rasa
kebersamaan juga terlihat ketika mereka melakukan pekerjaan secara bersama-sama. Tidak memandang siapa yang mempunyai hajat, Semua kalangan berkumpul
bersama dan berperan sebagai mbiyodo dan sinoman.
Para mbiyodo dan sinoman tidak membawa apapun, yang diberikan adalah
tenaga untuk mempersiapkan segala kebutuhan orang yang mempunyai hajat.
Kegiatan ini sudah sejak lama berlangsung di masyarakat jawa terutama di daerah
pedesaan. Entah sejak kapan tidak ada yang mengetahui, yang jelas, dari
sini juga terlihat bagaimana para leluhur hidup saling berdampingan.
Berbagai macam
jenis kue-kue dan makanan lain dibuat, Pada masa lalu makanan yang dibuat
kebanyakan adalah makanan tradisional, namun seiring perkembangan jaman dan
banyaknya makanan yang ada, sekarang ini segala jenis makananpun dapat
disajikan, hanya ada satu makanan yang menjadi ciri khas dan melalui proses
pembuatan yang agak lama serta melalui ritual tertentu yaitu jenang.
Agar keseluruhan
kebutuhan dapat terlaksana dengan teratur dan baik, Para
mbiyodo dan sinoman dipimpin oleh seseorang yang dinamakan lurah mbiyodo dan
sinoman . Lurah ini bertugas mengatur dan bertanggung jawab atas kebutuhan dan
rasa juga hasil pekerjaan dari para mbiyodo dan sinoman.
Dirumah mempelai wanita para mbiyodo dan
sinoman terlihat lebih sibuk ketimbang dirumah mempelai laki-laki. Disebabkan
prosesi pernikahan lebih banyak diadakan dirumah mempelai wanita. Mulai dari
temu manten sampai dengan resepsi pernikahan. Bahkan dibeberapa tempat kegiatan
masih terus berlangsung walaupun acara pernikahan telah selesai.
Sangat terlihat perbedaan salah satu bentuk
kebiasaan atau tradisi antara kehidupan masyarakat dipedesaan dengan masyarakat
yang hidup dikota. Kebersamaan, toleransi, jiwa sosial yang sangat tinggi
masih sangat terlihat di masyarakat pedesaan. Salah satunya dalam bentik
mbiyodo dan nyinoman ini, setiap lapisan masyarakat saling Bantu membantu
mewujudkan kerukunan sesama warga.
by: sisdanso
Lihat hal unik dan menarik lainnya dengan klik link dibawah ini....wajib dilihat...sangat baguuusss....
Terimakasih....
0 komentar:
Post a Comment